Categories
Resensi buku

Ringkasan Buku-buku Terbitan Padebooks

     1. Buku “Jenderal Mayor Amir Husin Al-Mujahid: Aku Tetap Konsisten Terhadap Pesan Khusus Sultan Aceh Terakhir”

Sejak muda Al-Mujahid telah memperlihatkan kemampuan leadership yang dimilikinya dengan memimpin teman-temanya melalui fase-fase perjuangan. Jasa Al-Mujahid yang besar untuk tanah air, diketahui oleh semua khalayak, seperti pada saat-saat genting beliau melindungi dan memobilisasi kembali Pangkalan Berandan, sebagai awal untuk membangun PT. PERTAMINA. Tidak hanya itu karena kemampuan menggunakan akal cerdiknya dalam berdebat beliau diibaratkan seperti Abu Nawas dari Jazakhtan. Buku “Jenderal Mayor Amir Husin Al-Mujahid: Aku Tetap Konsisten Terhadap Pesan Khusus Sultan Aceh Terakhir” menarik untuk dibaca sebagai bukti perjuangan beliau dari berbagai dimensi sejarah yang terjadi. Beliau adalah pembuat sejarah bangsa yang berkedudukan di Aceh dan fenomenal dengan  keunikan karakter yang ada dalam dirinya.

     2. Buku “Habis Terang Terbitlah Stress”

Pelabelan Wahabi, aliran sesat dan gerakan lainnya yang dianggap sesuai dengan keyakinan Ahlussunnah Waljamaah menjelma menjadi sebuah gerakan struktural bahkan liar tak terkendali meninggalkan pokok persoalan. Sedikit sekali penulis Aceh yang berani memberi warna berbeda pada alur diskusi wahabi, sesat dan Ahlussunnah Waljamaah. Membaca buku karya Khairul Miswar ini membawa pembaca seperti menyelam samudera untuk menumukan mutiara. Label sesat yang disematkan tidak sepenuhnya representasi agamis, melaikan politis. Penulis juga mengajak kita untuk saling memahami dan saling berdiskui dalam menyikapi setiap persoalan dalam kehidupan sosial keagamaan.

     3. Buku Introduction to Linguistics for English Language Teaching

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran luas tentang bagaimana pengenalan linguistik untuk Pengajaran Bahasa Inggris. Buku ini menguraikan berbagai topik penting linguistic dan menyoroti masalah kunci di setiap bab.  Buku ini ditulis untuk mahasiswa, dan dijelaskan dalam bahasa yang mudah dipahami.

     4. Buku Pemikiran Ali Hasyimi

Rasanya tanpa Ali Hasjmy peradaban Aceh pasca kemerdekaan Indonesia akan cacat. Alasannya Ali Hasjmy telah mampu mentransformasikan daerah Aceh dari suasana konflik ke suasana perdamaian intelektual yang diwarnai dengan pendidikan dan adat istiadat.  Sejarah mencatat bahwa Ali Hasjmy memiliki hubungan baik dengan Presiden Soekarno maupun Soeharto. Hubungan tersebut terjadi ketika Ali Hasjmy menjabat sebagai Gubernur Provinsi Aceh dan sebagai Rektor IAIN Ar-Raniry. Buku ini lahir karena kekaguman penulis terhadap sosok Ali Hasyimi. Pembaca diajak untuk mengetahui lebih dalam bagaimana ide-ide transformasi intelektual yang dilahirkan oleh Ali hasyimi.

     5. Buku “De Atjehers: Dari Serambi Mekkah ke Serambi Kopi”

Buku ini mengurai berbagai fenomena warung kopi dan ngopi sebagai salah satu alat transformasi budaya yang paling revolusioner di Aceh dalam lebih dari satu dekade terakhir. Ekosistem yang diciptakan oleh kopi, budaya ngopi, warung kopi serta penikmat kopi di Aceh tidak hanya berhenti menjadi fakultas kopi, tapi lebih dari itu, bisa menjadi universitas kopi di mana siapa saja bisa belajar, kapan saja, dan di mana saja untuk menyelesaikan problematika sosial secara egaliter, rileks dan bersahaja. Karena jika ditempat lain tidak mampu lagi menyelesaikan masalah, maka silahkan bawa ke warung kopi. Sambil ngopi, maka semua masalah akan selesai di warung kopi!

     6. Buku “Dan Tuhan Milik Orang Aceh Yang Gembira”

Buku ini memberikan pencerahan kepada pembaca agar tidak menjadi manusia yang reaktif, hoehoe yang meuroen-roen dan suka merespon sesuatu secara konyol. Apresiasi besar patut diberikan kepada penulis Zulfikar RH Pohan karena di saat orang lain sibuk menulis untuk kepentingan yang lebih berorientasi subjektif, baik itu material maupun narsisme, seperti menulis artikel di jurnal bergengsi supaya dianggap hebat. Sibuk menulis esai untuk disayembarakan supaya dianggap pintar dan sibuk menulis artikel opini media cetak supaya dapat uang saku, dia malah dengan serius berusaha supaya orang Aceh dapat tertawa.

      7. Buku EFL-Research Design

Buku ini terdiri dari enam bab yang saling terkait dan menjelaskan secara komprehensif tentang bagaimana melakukan penelitian di bidang bahasa inggris.  Buku ini sangat tepat menjadi pilihan dosen sebagai bahan ajar alternatif matakuliah Research Methodology, bagi mahasiswa buku ini menjadi buku rekomendasi sebagai pedoman ketika melakukan penelitian di bidang ELT sebagai pelaporan tugas akhir skripsi.

     8. Buku “Panduan Pengembangan Kota Layak Anak Dan Rencana Aksi Daerah Kota Banda Aceh Menuju Kota Layak 2019-2021″

 Buku ini ditulis sebagai upaya menghargai kerja keras yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh sebagai Leading Sector yang akhirnya dapat mewujudkan dokumen berharga ini. Hadirnya buku ini diharapkan menjadi gerakan menuju Kota Banda Aceh kota layak anak melalui gerakan yang terkoordinasi dan tersistem dengan baik sehingga pentingnya Kota Banda Aceh menjadi Kota Layak Anak disadari oleh seluruh pemangku kepentingan dan warga kota Banda Aceh.

     9. Buku “Muhammaddiyah di Ujung Barat

 Buku ini berisi kumpulan tulisan berupa pemikiran, ide, dan gagasan dari angkatan muda Muhammadiyah di Aceh yang selama ini menghiasi media dan wacana intelektual di Aceh. Secara lebih khusus buku ini bisa memberikan insentif kajian dan solusi pemikiran terhadap berbagai isu aktual dan kebijakan pemerintah yang menyangkut kehidupan rakyat banyak. Tema-tema penting di bidang politik dan pemerintahan, dinamika elektoral, kepemimpinan, pendidikan, hukum dan keadilan, diskursus islam dan post-islamisme rekonsiliatif, filosofi, budaya, kesehatan masyarakat, ekonomi yang berkemajuan, serta pelayanan public dieksplorasi secara populer namun ilmiah.

     10. Buku “Sosiologi Cinta”

 Kebahagiaan tidak selamanya bisa menjadi baik atau buruk. Dalam kuantitas kuantitas kebahagiaan bisa saja menjadi sebuah bumerang yang akan memperburuk jalan kehidupan.  Siapa saja mahkluk yang ada di alam semesta ini pasti menginginkan kebahagiaan.  Bahkan, orientasi alam semesta ini dipusatkan sebagai rahmat yang harus bermanfaat bagi seluruh mahkluk.  Namun, tidak semua orang mampu meraih kebahagiaan dengan jalan yang benar-benar tepat. Sehingga, mereka merasa susah untuk memperjuangkannya. Buku memberikan metode-metode unik membantu perjuangan pembaca untuk meraih kebahagiaan dengan pandangan-pandangan yang sangat aneh.  Mulai dari hikayat-hikayat klasik yang tidak masuk akal dan omong kosong durjana yang berguna untuk mengasah otak pembaca untuk berfikir secara  mendalamdan mengakar.

      11. English For Flight Attendance

Buku ini dikembangkan berdasarkan kebutuhan bahan pelengkap untuk melakukan proses belajar mengajar bahasa Inggris khususnya bagi pramugari. Buku ini dikembangkan berdasarka hasil analisis dokumen, observasi, angket dan wawancara di BATC Denpasar, Bali. Di dalam buku ini terdiri dari 13 unit yang terdiri dari 12 unit bahan utama dan 1 unit tambahan. Materi pembelajaran diambil dari silabus Bahasa Inggris Pramugari dan SOP Pramugari NAM AIR Training Center.

 Oleh : Khairul Azmi (Padebooks)

Categories
Press Release

We Are Hiring Freelance Content Writer

Categories
Kolom Pendiri

Menulis Aceh dari Dalam

Sebagai catatan yang bersifat personal, publikasi mengenai Aceh benar-benar booming, baik oleh penulis luar maupun dalam, paska tahun 2005. Beberapa kelompok masyarakat mendirikan lembaga penelitian, seperti Aceh Institute yang memiliki fokus pada penelitian dan publikasi, lalu juga ada beberapa penerbit lokal lainnya yang menerbitkan topik-topik budaya dan sastra.

Secara umum, publikasi di Aceh Institute saat itu seputar tema Aceh paska konflik. Mulai dari reintegrasi, keislaman, pemerintahan, politik dan lingkungan.

Categories
Uncategorized

Gerakan Literasi Padi

Banyak yang meyakini bahwa literasi adalah kunci bangkitnya sebuah peradaban. Perintah agar mampu membaca dan menulis merupakan siklus awal dari puncak kebudayaan. Ia juga menjadi prasyarat mutlak dalam proses pendidikan dan pembentukan kepribadian. Itu sebabnya membaca dan menulis menjadi komponen elementer dalam pembentukan individu yang progresif, berkemajuan. Kumpulan individu berkepribadian yang terliterasi ini akan terkulminasi menjadi kelompok manusia yang mampu melahirkan kemajuan berarti bagi kemuliaan dan eksistensinya di dunia, dimanapun mereka berada. Generasi yang terliterasi inilah yang kemudian akan membawa pencerahan kepada komunitas disekelilingnya. Mereka akan meniupkan ruh yang akan menggerakkan aktivitas manusia lebih terarah, kegiatannya lebih bermanfaat, kebudayaannya menjadi terdepan dan peradabannya menjadi lambang kemajuan dan keunggulan. Ia harus bergerak mencari ruang ekspresi, laksana air yang terus mengalir mencari tempat yang rendah agar mereka bisa terus berbagi, sampai akhirnya mereka terhenti mati. Air yang tidak bergerak, tidak mengalir, stagnan hanya akan membawa penyakit bagi peradaban.

Literasi menjadi jendela dan pintu bagi tersebarnya ilmu pengetahuan. Sebagai salah satu keahlian mendasar manusia, membaca dan menulis mendorong manusia agar menjadi lebih kreatif. Ia ibarat cahaya terang penunjuk jalan di tengah dunia yang kalut. Jika membaca adalah jendela ilmu pengetahuan, maka menulis adalah refleksi keilmuan yang terangkum dalam susunan kalimat yang menggerakkan, yang menginspirasi, yang membebaskan. Jika banyak orang bisa membaca, tidak begitu banyak yang mampu merefleksikan, menginterpretasikan dan menterjemahkan hasil bacaannya kedalam tulisan yang menggerakkan. Bukankah Cordoba dan Granada di Andalusia adalah saksi  abadi ketika literasi menjadi kepentingan bersama dan meninggalkan ego-ego sektarian? Oleh karena itu, ilmu pengetahuan pada akhirnya akan dan harus mampu membawa manusia merancang peradaban yang spektakuler, yang melampaui zamannya, menjadi sesuatu yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Literasi dan ilmu pengetahuan adalah tandem abadi. Mereka adalah sejoli visioner. Pasangan serasi yang tidak akan pernah berhenti menebarkan manfaat.

Ditengah kecamuk ide dan gagasan yang melahirkan beragam produk kebudayaan dan peradaban. Gerakan literasi bisa secara gradual membawa masyarakat keluar dari himpitan kebodohan, kemiskinan dan ketidakberdayaan. Namun gerakan literasi yang bagaimana yang bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang setara, terbebas dari tekanan, dan berkemanusiaan? Sebagai bagian integral dari peradaban, gerakan literasi harus mengisi ruang kosong intelektual. Tersemainya ide-ide baru yang bisa berkontribusi bagi adanya sikap respek, saling terbuka, dan humanisme ditengah masyarakat baru akan bisa terealisasi dengan memahami filosofi padi. Produksi ide dan wacana ditengah masyarakat, akan bergerak menjadi aksi dan mendapat dukungan luas jika dia diketengahkan dengan bersahaja dan sederhana.  Bersahaja karena ia adalah literasi yang memberi substansi eksistensi, bukan melulu menampilkan diri. Sederhana karena ia merupakan wujud dari kerendahan hati tapi sebenarnya memberi manfaat tinggi. Generasi literasi padi berupaya selalu memberi ruang aspirasi dan ekspresi bagi entitas yang ada di negeri.  Dengan catatan, mereka sepakat bahwa literasi adalah bukan gerakan memonopoli dan mendominasi, tapi lebih merupakan refleksi dan pondasi bagi kegemilangan peradaban di masa depan yang sepertinya akan terlihat lebih menjanjikan dan lebih pasti.

Hak cipta gambar oleh : toshi.panda dibawah lisensi CC-NC-SA.